Kamis, 25 Juli 2013

BLOK REM KOMPOSIT



Alat trasportasi darat selalu berkembang dari masa ke masa dan industri alat transportasi darat selalu berlomba-lomba untuk dianggap sebagai trend setter untuk suatu perubahan barunya, baik itu perubahan kecil maupun perubahan yang signifikan. Setiap alat transportasi yang keluar dari suatu pabrikan pasti membawa paling tidak satu perubahan dibandingkan alat transportasi generasi sebelumnya. Dan salah satu sistem yang selalu diperbaiki adalah sistem pengereman alat transportasi tersebut.

 


Salah satu komponen yang vital dalam suatu sistem pengereman alat transportasi darat adalah blok rem. Setiap kendaraan yang bergerak memiliki energi kinetik dan untuk menghentikan pergerakan kendaraan tersebut, maka energi tersebut harus diubah menjadi suatu energi lain. Cara paling mudah dan sederhana adalah dengan mengubah energi kinetik menjadi energi panas. Suatu komponen transportasi yang berfungsi untuk mengubah energi tersebut adalah blok rem. Blok rem ini berfungsi sebagai media gesek yang memberikan hambatan pada alat transportasi darat yang sedang bergerak. Pada awalnya blok rem ini terbuat dari besi cor (metalik), namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, pembuatan blok rem dengan menggunakan komposit mulai dilakukan. Komposit adalah material yang tersusun atas serat yang berupa fasa discontinue atau tersebar dan matriks sebagai fasa continue. Blok rem komposit ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan blok rem metalik, yaitu usia pakai yang lebih panjang, massa blok rem yang lebih ringan sehingga memudahkan dalam proses pemasangan, tingkat keausan yang lebih rendah, harga yang lebih murah, dan pemakaiannya tidak menimbulkan percikan api sehingga lebih aman. Sedangkan kekurangan blok rem komposit dibandingkan blok rem metalik adalah nilai konduktivitas thermal yang lebih rendah sehingga lebih susah dalam menghantarkan panas yang terjadi pada saat pengereman.

 


Blok rem komposit umumnya menggunakan serbuk besi sebagai suatu material gesek dan memperbaiki karakter blok rem sebagai suatu penghantar panas. Penggunaan serbuk besi ini juga bisa digantikan dengan serbuk tembaga agar dapat meningkatkan konduktivitas thermal blok rem komposit, namun penggunaan serbuk tembaga juga akan mengurangi koefisien gesek dari suatu blok rem komposit tersebut. Dari sebuah percobaan, perbandingan yang paling baik antara penggunaan serbuk besi dan serbuk tambaga adalah 50:50. Namun percobaan tersebut masih dapat dikembangakan yaitu dengan menambahkan prosentase material gesek utama dalam suatu blok rem. Material gesek utama dalam suatu blok rem adalah alumina yang memiliki sifat kekerasan dan kekuatan yang tinggi dan meleleh pada suhu yang tinggi. Penggunaan alumina dan serbuk tembaga dalam komposisi tertentu akan dapat menghilangkan fungsi dari serbuk besi, sehingga dapat dicapai suatu blok rem komposit yang lebih baik.