Alat trasportasi darat selalu
berkembang dari masa ke masa dan industri alat transportasi darat selalu
berlomba-lomba untuk dianggap sebagai trend
setter untuk suatu perubahan barunya, baik itu perubahan kecil maupun
perubahan yang signifikan. Setiap alat transportasi yang keluar dari suatu
pabrikan pasti membawa paling tidak satu perubahan dibandingkan alat
transportasi generasi sebelumnya. Dan salah satu sistem yang selalu diperbaiki
adalah sistem pengereman alat transportasi tersebut.
Salah satu komponen yang vital
dalam suatu sistem pengereman alat transportasi darat adalah blok rem. Setiap kendaraan
yang bergerak memiliki energi kinetik dan untuk menghentikan pergerakan
kendaraan tersebut, maka energi tersebut harus diubah menjadi suatu energi lain.
Cara paling mudah dan sederhana adalah dengan mengubah energi kinetik menjadi energi
panas. Suatu komponen transportasi yang berfungsi untuk mengubah energi tersebut
adalah blok rem. Blok rem ini berfungsi sebagai media gesek yang memberikan
hambatan pada alat transportasi darat yang sedang bergerak. Pada awalnya blok rem
ini terbuat dari besi cor (metalik), namun seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, pembuatan blok rem dengan menggunakan komposit mulai dilakukan. Komposit
adalah material yang tersusun atas serat yang berupa fasa discontinue atau tersebar dan matriks sebagai fasa continue. Blok rem komposit ini memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan blok rem metalik, yaitu usia pakai yang
lebih panjang, massa blok rem yang lebih ringan sehingga memudahkan dalam
proses pemasangan, tingkat keausan yang lebih rendah, harga yang lebih murah, dan
pemakaiannya tidak menimbulkan percikan api sehingga lebih aman. Sedangkan kekurangan
blok rem komposit dibandingkan blok rem metalik adalah nilai konduktivitas
thermal yang lebih rendah sehingga lebih susah dalam menghantarkan panas yang
terjadi pada saat pengereman.
Blok rem komposit umumnya
menggunakan serbuk besi sebagai suatu material gesek dan memperbaiki karakter
blok rem sebagai suatu penghantar panas. Penggunaan serbuk besi ini juga bisa
digantikan dengan serbuk tembaga agar dapat meningkatkan konduktivitas thermal
blok rem komposit, namun penggunaan serbuk tembaga juga akan mengurangi koefisien
gesek dari suatu blok rem komposit tersebut. Dari sebuah percobaan, perbandingan
yang paling baik antara penggunaan serbuk besi dan serbuk tambaga adalah 50:50.
Namun percobaan tersebut masih dapat dikembangakan yaitu dengan menambahkan
prosentase material gesek utama dalam suatu blok rem. Material gesek utama dalam
suatu blok rem adalah alumina yang memiliki sifat kekerasan dan kekuatan yang
tinggi dan meleleh pada suhu yang tinggi. Penggunaan alumina dan serbuk tembaga
dalam komposisi tertentu akan dapat menghilangkan fungsi dari serbuk besi, sehingga
dapat dicapai suatu blok rem komposit yang lebih baik.